Rabu, 13 Februari 2013

Sumbar Butuh Rapid Test H5N1 Terbaru


Dinas peternakan Provinsi Sumatera Barat membantah, penyebaran flu burung semakin marak terjadi di Sumbar. Jika pada tahun 2011 tercatat 320 kasus, pada tahun 2012 menurun menjadi 29 kasus. Bahkan pada awal tahun 2013, baru tercatat 2 kasus yang terjadi, yaitu di Kab. 50 Kota dan Kab. Padang Pariaman.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumbar, Edwardi mengatakan, bahwa saat ini virus flu burung sudah bermutasi dari yang selama ini menyerang ayam, sekarang sudah menyerang unggas lainnya seperti itik. Namun menurutnya, yang menjadi masalah di Sumbar adalah belum adanya Raphid Test terbaru. Sehingga untuk mengetahui kondisi unggas yang dikirim ke Sumbar, masih menggunakan Raphid Test yang lama.

Kadinas Peternakan Sumbar ini juga menambahkan, untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung di Sumbar, maka dilarang masuknya itik ataupun unggas dari luar Provinsi. Namun jika di datangkan dari Kab/Kota lainnya, maka harus mendapatkan rekomendasi dari kedokteran hewan setempat.

Edwardi juga membantah, jika adanya penyebaran virus flu burung ini sengaja di ciptakan, untuk masuknya unggas import. Menurutnya, setiap pembibitan itik yang ada di Sumbar, semuanya telah tercatat di Dinas Peternakan.(RNS)

Tidak ada komentar: