Sabtu, 09 Februari 2013

Pertamax Ketengan Tak Boleh Di Jual Pertamina


Pasca pemberlakukan pertamax bagi pejabat di Sumatera Barat yang memakai mobil dinas sejak awal Februari 2013, pemilik SPBU dan pihak Pertamina tidak dibenarkan menjual pertamax dalam bentuk ketengan atau derigen.
 
Sekrearis Daerah Provinsi Sumatera Barat Ali Asmar mengatakan, apabila pertamax dijual dalam bentuk ketengan atau derigen, dikhawatirkan akan meledak, karena lebih riskan dibanding BBM jenis preimum dan solar.
 
“Pertamax kan lebih riskan dibanding dengan premium dan solar. Dikhawatirkan apabila kena panas matahari, dikhawatirkan akan panas dan bisa meledak,” kata Ali Asmar kepada wartawan Jum’at, (08/02).
 
Dari hasil pertemuan dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral kata Ali Asmar, menjual pertamax dengan cara itu tidak dibenarkan.
 
Bagi pemilik SPBU yang belum menyediakan pertamax di sejumlah daerah diminta untuk segera melengkapinya. Demikian pula dengan pihak pertamina untuk segera menyelesaikan PR tersebut, sehingga tidak ada lagi yang menjual pertamax dalam bentuk ketengan atau jerigen.
 
Ali Asmar mengatakan, dari 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Barat, hingga kini, terdapat depalan daerah SPBU di daerah itu belum menyediakan pertamax diantaranya Kota Padang Panjang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
 
Sementara itu, dari pantauan Kabarpadang.com saat berada di Kabupaten Pesisir Selatan Selasa malam lalu, salah satu SPBU di daerah itu menjual pertamax dengan ketengan atau jerigen. Pertamax yang dijual di SPBU itu dimasukkan dalam jerigen. Isi pertamax yang dijual tertulis sebanyak 10 liter. (MF)

Tidak ada komentar: