Rabu, 06 Februari 2013

Pelaku UMKM Sumbar Curhat Dengan Gubernur

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatera Barat curhat dengan Gubernur, terkait sulitnya mendapatkan kredit dari perbankan. Meski sudah sudah sering dilakukan sosialisasi tentang pemberian kredit, namun mereka hanya seperti di beri angin surga sesaat, tapi berbeda dengan prakteknya di lapangan. Atas kejadian tersebut, beberapa UMKM juga mengancam, tidak akan menabung di bank-bank yang di anggap pelit tersebut, jika tetap tidak memberikan pinjaman bagi pengembangan usaha mereka.


Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan, salah satu upaya yang saat ini dilakukan pemprov Sumbar, adalah dengan membentuk LPKD (Lembaga Penjamin Kredit Daerah). Dengan kehadiran lembaga tersebut, pelaku UMKM akan lebih gampang meminjam ke perbankan, karena pemerintah sendiri yang nantinya akan menjadi penjamin pinjaman tersebut melalui Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida). Namun menurutnya, jika masih ada pihak perbankan yang masih menolak ataupun melakukan diskrimiasi pada masyarakat dalam memberikan kredit, maka Gubernur berjanji akan menegur Pimpinan perbankan tersebut.

Sementara itu, Dirut Bank Nagari, Edi Hasmi mengatakan, keluhan pelaku UMKM tersebut adalah sesuatu yang wajar terjadi dimanapun. Menurutnya, dalam pemberian kredit, Bank Nagari tidak bisa memberikan kesembarangan orang, tapi di pilih secara selektif karena resikonya yang tingga.

Ia juga mengatakan, bahwa yang perlu di pahami masyarakat adalah, kredit tersebut bukanlah hibah ataupun BLT dari pemerintah. Sehingga pihak bank harus selektif melakukan pemberian pinjamnnya, karena dana tersebut berasal dari simpanan nasabah, yang akan di kembalikan lagi pada nasabah yang menabung. Jika banyak terjadi kredit macet, maka pihak bank akan sulit mengembalikan uang nasabah tersebut.(001)

Tidak ada komentar: