Rabu, 20 Februari 2013

Pilkada Padang Ricuh, Dalam Simulasi

Aksi unjuk rasa menuntut penghitungan suara ulang Pemilihan Kepala Daerah Kota Padang di DPRD Kota Padang, berlangsung ricuh karena pengunjuk rasa bertindak anarkis.

Aparat kepolisian yang mengemanakan rapat paripurna penghitungan suara terpaksa melepaskan tembakan. Hal itu dilakukan untuk membubarkan pengunjuk rasa yang semakin anarkis.


Selain melepaskan tembakan, aparat kepolisian juga menyiram pengunjuk rasa melalui mobil water canon. Dalam aksi unjuk rasa itu, salah seorang terkena peluru karet dan seorang lagi terpaksa diamankan karena diduga sebagai provokator unjuk rasa.

Untuk mengamankan rapat pleno terbuka penghitungan suara, aparat kepolisian yang diturunkan berjumlah 120 personil. Personil kepolisian yang diturunkan dilengkapi dengan tameng dan pentungan sebagai alat pelindung untuk menghindari benda keras yang dilemparkan pengunjuk rasa ke arah aparat kepolisian.

Unjuk rasa itu dilakukan, karena masyarakat menilai banyak kecurangan. Oleh sebab itu pengunjuk rasa meminta agar pemungutan suara ulang dilaksanakan kembali

Aksi unjuk rasa tesebut merupakan demontrasi atau simulasi aparat kepolisian menghadapi sejumlah pemilihan kepala daerah di Sumatera Barat.
Simulasi itu dilaksanakn di GOR Agus Salim Padang.

Wakapolda Sumatera Barat, Komisaris Besar Polisi Ery Subagya mengatakan, simulasi itu dalam rangka mengamankan sejumlah daerah yang tengah melaksanakan pemilihan kepala daerah.

"Tahun ini, terdapat empat daerah melangsungkan pemilihan kepala daerah yaitu Kota Padang, Kota Pariaman dan Kota Sawahlunto serta Kota Padang Panjang," kata Ery Subagya kepada wartawan usai menyaksikan simulasi pengamanan pilkada di GOR Agussalim Padang, Rabu, (20/02).

Lebih lanjut dikatakan, potensi kerusuhan pada saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Sumatera Barat relatif kecil. Namun demikian perlu diwaspadai sehingga pelaksanaan pemilihan kepala daerah di daerah itu berjalan aman dan lancar.(MF)

Tidak ada komentar: