Rabu, 08 Mei 2013

Penerapan Bus Masal Jangan Asal-Asalan

Persoalan transportasi di Kota Padang dan Sumatera Barat secara umum, sudah memerlukan perhatian khusus, mengingat mobilitas masyarakat mulai tergantung pada kendaraan pribadi yang memicu terjadinya kemacetan, pemborosan energy, dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia MTI-Wilayah Sumatera Barat Purnawan mengatakan, pengembangan transportasi massal merupakan jawaban menyikapi berbagai persoalan lalu lintas yang disebabkan manajemen transportasi yang buruk. Menurutnya, terdapat dua jenis transportasi massal yang bisa diterapkan di Padang yakni, Rail Bus dan Bus Massal. Namun demikian, bus massal dirasa lebih tepat, karena realisasi dari segi sarana dan prasarana lebih murah dan cepat dibanding rail bus.

Purnawan menjelaskan, agar penerapan transportasi bus massal berjalan sesuai keinginan dan tujuan, maka Pemerintah diminta tegas mengambil kebijakan dalam mengatasi dampak yang timbul dari penerapan bus massal, seperti kemungkinan adanya aksi penolakan dan perlawanan dari pelaku usaha angkutan kota, mengingat jalur bus kota dan angkot di Padang berada dalam satu trayek.

Purnawan menambahkan, keberhasilan pelaksanaan transportasi bus massal juga tergantung dari fasilitas dan kenyamanan armada. Selain itu, Pemerintah juga harus berani mengeluarkan kebijakan yang mengarahkan masyarakat menggunakan transportasi umum, diantaranya melakukan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, mengenakan pajak jalan bagi kendaraan pribadi, serta menerapkan tarif parkir yang tinggi. Menurut Purnawan jika hal tersebut tidak dilakukan, maka pengadaan transportasi massal akan percuma, karena masyarakat masih leluasa menggunakan kendaraan pribadi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kominfo Kota Padang Yudi Indra mengatakan, sebanyak 50 bus massal diperkirakan mulai beroperasi bulan Juli mendatang. Saat ini pembangunan halte telah dibangun secara bertahap, dan dipastikan rampung tepat waktu.(Des/001)

Tidak ada komentar: