Jumat, 10 Mei 2013

Indonesia Perketat Penyebaran Virus Baru Dari Cina dan Arab Saudi, Karena Vaksinnya Belum Ada

Pemerintah Indonesia akan mengawasi secara ketat penyebaran virus flu burung dan flu itik dari China, serta Nouvel Corona virus dari Arab Saudi yang masuk ke Indonesia. Hal ini disebabkan, karena perkembangan virus-virus tersebut sangat cepat dan misterius.

Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra Kemenkes RI, dr. Desak Made Wismarini mengatakan, bahwa pengawasan ketat tersebut dilakukan di seluruh pintu masuk ke Indonesia, mulai dari bandara hingga 49 pelabuhan yang tersebar di 33 Provinsi. Menurutnya, antisipasi tersebut dilakukan termasuk lewat surat edaran kepada pihak-pihak terkait, termasuk untuk keberangkatan haji dan umrah. Bahkan aksi cegah tangkal juga dilakukan kerjasama dengan kementrian luar negeri.

Jika untuk virus dari Arab Saudi saat ini sudah masuk himbauan yang kedua kali, sedangkan untuk virus yang masuk dari China sudah dilakukan secara berkelanjutan, dengan melakukan pemeriksaan kepada orang yang datang dari negara tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Supriyantoro mengatakan, untuk virus-virus terbaru yang saat ini marak menyebar di China dan Arab Saudi, vaksinnya masih dalam tahap uji laboratorium baik di Indonesia maupun di luar negeri. Menurutnya, yang saat ini sudah ada baru vaksin influensa, dan itupun belum mampu menghabiskan seluruh dampak dari virus tersebut karena hanya sebahagian kecil saja.

Sedangkan untuk pabrik vaksin flu burung yang ada di Indonesia, saat ini masih belum dapat beropersi. Menurut Supriyantoro, penyelesaian masalah korupsi pabrik tersebut terus di lakukan oleh pihak berwajib, namun disatu sisi pihak Kemenkes akan berusaha mengamankan aset yang sudah ada termasuk persiapan untuk mengoperasikannya kembali pada tahun depan.

Selain itu, meski vaksin untuk flu burung dan flu itik masih dalam pengujian dilaboratorium, namun dari pihak Kemenkes sudah menyiapkan 100 rumah sakit di Indonesia, untuk mencegah kontaminasi virus tersebut ke manusia.(001)

Tidak ada komentar: