Selasa, 07 Mei 2013

Nilai Merah, Kemenkes Buat Program Berbeda

Jumlah penerima Jamkesmas di Indonesia tahun 2013, mengalami peningkatan dari 76,4 juta menjadi 86,4 juta jiwa. Jamkesmas yang di danai pusat ini, diberikan pada masyarakat miskin dan tidak mampu. Bahkan pemerintah telah mengalokasikan dana untuk Jamkesmas tersebut senilai 7 triliun rupiah untuk tahun ini.

Namun menurut Sesjen Kemenkes dr. Supriyantoro, jika tidak tercover oleh Jamkesmas penduduk miskin dan tidak mampu yang mendapat bantuan kesehatan, akan dibantu oleh daerah melalui Jamkesda. Untuk warga yang berhak mendapatkan Jamkesmas ini, berasal dari data BPS. Namun Ia mengakui, bahwa data tersebut banyak yang tidak cocok dengan daerah. Sehingga menurutnya, data tersebut akan di verifikasi kembali oleh daerah, dan akan kembali dilaporkan ke pemerintah pusat, siapa warga yang benar-benar berhak menerima Jamkesmas tersebut.

Sesjen Kemenkes ini juga menambahkan, bahwa saat ini pihaknya tengah gencar-gencarnya membangun cintra yang baik, agar rapor Kemenkes tidak dinilai merah lagi. Menurutnya, hal yang paling sulit ditangani di Indonesia saat ini adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Untuk itu, langkah yang akan diambil kemenkes tidak akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu dengan membagi wilayah Indonesia dalam tiga kategori penanganan, wilayah Indonesia berpenduduk tinggi, tertinggal dan stabil.

Namun Supriyantoro sangat mengapresiasi daerah Sumbar, yang sangat antusias dalam menjalankan program-program dari kemenkes. Ia berharap, apa yang dilakukan Sumbar, dapat ditiru oleh daerah-daerah lain.(001)

Tidak ada komentar: