Sekitar 70 persen dari jumlah penduduk Sumatera Barat, diduga
terkontaminasi penyakit Tuberclosis atau TB. Namun Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Rosnini Savitri mengatakan, dari
jumlah penduduk Sumatera Barat 4,8 juta jiwa, diperkiran jumlah pengidap
TB dibawah 50 persen.
Menurutnya, pihaknya belum bisa maksimal memberikan pelayanan karena penyakit tersebut kebanyakan belum terdeteksi secara dini.
Untuk itu, Rosnini Savitri meminta kepada masyarakat yang mengalami
batuk berkepanjangan selama dua minggu berturut-turut, supaya
memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit untuk mengetahui apakah
sudah tertular penyakit TB. Masyarakat juga tidak perlu khawatir biaya
perobatannya, karena seluruh biayanya ditanggung pemerintah.
Lebih lanjut Rosnini Savitri menambahkan, kerjasama Program percepatan
penanggulangan penyakit itu bersama USAID dengan Pemerintah Provinsi
Sumbar dan tujuh Kabupaten-Kota di Sumatera Barat.
Program percepatan penanggulangan TB yang dilaunching pada tujuh
Kabupaten-Kota di Sumatera Barat itu, dinilai sangat membantu dalam
mengurangi penyakit tersebut di Sumatera Barat, terutama di Kota Padang,
Padang Pariaman, Kabupaten Tanahdatar, Kabupaten Solok, Kabupaten
Pasaman dan Kabupaten Mentawai.(MF/001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar