22 kepala keluarga atau lebih kurang 100 jiwa, harus di ungsikan ke
tempat yang aman, akibat longsor di Kampung Limau Puruik Kanagarian Koto
Ranah Kecamatan Bayang Utara Kabupaten Persisir Selatan. Dari 100 jiwa
tersebut, terdapat 22 balita.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah-BPBD Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat DONI GUSRIZAL mengatakan, peristiwa Galodo tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa.
Menurutnya, akibat longsor
tersebut, jalan sepanjang 50 meter tertimbun dengan material setinggi 2
meter, sehingga jalan yang menghubungkan tiga nagari yakni Koto Ranah,
Limau Gadang dan Pancuang Taba terputus total, dan ketiga nagari dalam
kondisi terisolasi. Musibah tanah longsor tersebut, juga mengakibatkan
puluhan hektar lahan pertanian tertimbun tanah, dan satu unit pembangkit
listrik tenaga mikro hidro rusak parah di terjang air bah.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah-BPBD Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat DONI GUSRIZAL mengatakan, peristiwa Galodo tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa.
Kepala BPBD Pessel ini juga menambahkan, kerugian akibat longsor tersebut untuk sementara belum dapat dipastikan. Menurutnya, longsor atau galodo itu terjadi kemaren sore sekitar pukul 17.00 wib. Ia mengatakan, musibah tersebut dipicu tingginya intesitas curah hujan di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, sehingga meluapnya air sungai batang bayang. Di lokasi tersebut terdapat tanah yang cukup labil, serta perkampungan yang rata-rata berada di pinggir bukit dengan kemiringan yang curam.
Hingga tadi malam, hujan masih menguyur daerah tersebut, sementara warga yang diungsikan belum diperbolehkan untuk pulang kerumah masing-masing. Untuk menyingkirkan material longsoran diruas jalan yang menghubungkan tiga nagari, BPBD Kabupaten Pesisir Selatan telah berkoordinasi dengan Dinas PU dan hari ini akan dimulai pengerjaannya.(001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar